KEMIRINGAN DAN KERUNCINGAN

0
Kemiringan Distribusi Data

Merupakan derajat atau ukuran dari ketidaksimetrisan (Asimetri) suatu distribusi data.

Kemiringan distribusi data terdapat 3 jenis, yaitu :

Simetris : menunjukkan letak nilai rata-rata hitung, median, dan modus berhimpit (berkisar di satu titik)
Miring ke kanan : mempunyai nilai modus palingkecil dan rata-rata hitung paling besar
Miring ke kiri : mempunyai nilai modus paling besar
dan rata-rata hitung paling kecil




Contoh Soal :

Diketauhi Data = 2 6 6 8 3
Penyelesaian :



Semoga Bermanfaat ya Gayn...














UKURAN GEJALA PUSAT DATA BERKELOMPOK

0
Rata-Rata Hitung (Mean)
Rata-rata Hitung adalah nilai yang mewakili sekelompok data.


Rata-rata hitung dapat kita sebut juga dengan mean yaitu jumlah nilai suatu data dibagi dengan banyaknya data akan menghasilkan rata-rata nilai suatu data tersebut. Rata-rata hitung dinyatakan dengan notasi X untuk sampel.

Ada beberapa rumus untuk menghitung rata-rata hitung dengan data berkelompok, yaitu:





Median



Berikut contoh frekuensi ditentukan nya berdasarkan kelas :

1.Kelas Modus ditentukan berdasarkan frekuensi (f) terbsear
2.Kelas Median ditentukan bersarkan frekuensi kumulatif kurang dari(f<) -> yang pertama kali sama atau lebih dari N/2
3.Kelas Kuartil ditentukan bersarkan frekuensi kumulatif kurang dari(f<) -> yang pertama kali sama atau lebih dari iN/4
4.Kelas Desil ditentukan bersarkan frekuensi kumulatif kurang dari(f<) -> yang pertama kali sama atau lebih dari iN/10
5.Kelas Persentil ditentukan bersarkan frekuensi kumulatif kurang dari(f<) -> yang pertama kali sama atau lebih dari iN/100

UKURAN VARIASI DAN SIMPANGAN BAKU

0
Ukuran Variasi atau Dispersi adalah ukuran yang menyatakan seberapa jauh penyimpangan nilai-nilai data dari nilai-nilai pusatnya atau Ukuran yang menyatakan seberapa banyak nilai-nilai data yang berbeda dengan nilai-nilai pusatnya.



Pengukuran penyimpangan adalah suatu ukuran yang menunjukkan tinggi rendahnya perbedaan data yang diperoleh dari rata-ratanya. Ukuran penyimpangan digunakan untuk mengetahui luas penyimpangan data atau homogenitas data. Dua variabel data yang memiliki mean sama belum tentu memiliki kualitas yang sama, tergantung dari besar atau kecil ukuran penyebaran datanya. Macam-macam pengukuran penyimpangan yang sering digunakan adalah rentangan (range), rentangan antar kuartil, rentangan semi antar kuartil, simpangan rata-rata, simpangan baku, varians, koefisien varians, dan angka baku, namun yang umum digunakan adalah standar deviasi.



Mengapa mempelajari dispersi?

mengetahui informasi tentang sebaran nila pada data- untuk membandingkan sebaran data dari dua informasi distribusi nilai.



Ukuran Variasi

Ukuran pemusatan (mean, median, modus) yang telah kita pelajari hanya menitikberatkan pada pusat data, tapi tidak memberikan informasi mengenai sebaran nilai pada data tersebut, apakah nilai-nilai data bervariasi ataukah tidak. Terdapat 3 kondisi variasi data, yaitu data yang homogen (tidak bervariasi), data heterogen (sangat bervariasi), dan data yang relatif homogen (tidak begitu bervariasi). Ilustrasinya sebagai berikut:



Data homogen: 50 50 50 50 50 -> rata-rata hitung=50



Data relatif homogen: 50 40 30 60 70 -> rata-rata hitung=50



Data heterogen: 100 40 80 20 10 -> rata-rata hitung=50



Bila kita perhatikan, ketiga kondisi di atas memberikan nilai rata-rata hitung yang sama, yaitu sebesar 50. Namun, kenyataannya rata-rata hitung pada data yang homogen dapat dengan baik mewakili himpunan data keseluruhan. Rata-rata hitung pada data yang relatif homogen cukup baik mewakili himpunan datanya. Sedangkan, rata-rata hitung pada data yang heterogen tidak dapat mewakili dengan baik himpunan data secara keseluruhan.


Terdapat beberapa macam ukuran variasi atau dispersi, misalnya nilai jarak (range), rata-rata simpangan (mean deviation), varians, simpangan baku (standard deviation), dan koefisien variasi (coefficient of variation).



A. Pengukuran Dispersi Data Tidak Dikelompokkan



Nilai Jarak (Range)
Diantara ukuran variasi yang paling sederhana dan paling mudah dihitung adalah nilai jarak (range). Jika suatu himpunan data sudah disusun menurut urutan yang terkecil (Xmin) sampai dengan yang terbesar (Xmax), maka untuk menghitung range digunakan rumus berikut:



Range = Xmax – Xmin



Range adalah perbedaan antara data terbesar dengan data terkecil yang terdapat pada sekelompok data. Range adalah salah satu ukuran statistik yang menunjukan jarak penyebaran data antara nilai terendah (Xmin) dengan nilai tertinggi (Xmax). Ukuran ini sudah digunakan pada pembahasan daftar distribusi frekuensi. Jarak atau kisaran nilai (range) merupakan ukuran paling sederhana dari ukuran penyebaran. Jarak merupakan perbedaan antara nilai terbesar dan nilai terkecil dalam suatu kelompok data baik data populasi atau sampel. Semakin kecil ukuran jarak menunjukkan karakter yang lebih baik, karena berarti data mendekati nilai pusat dan kompak.


Contoh :

Data nilai UAS Statistika

Kelas A : 90 80 70 90 70 100 80 50 75 70

Kelas B : 80 80 75 95 75 70 95 60 85 60

Langkah-langkah menjawab :

Urutkan dahulu kemudian dihitung berapa rentangannya.

Kelas A : 50 70 70 70 75 80 80 90 90 100

Kelas B : 60 60 70 75 75 80 80 85 95

Rentangan kelas A : 100 – 50 = 50

Rentangan kelas B : 95 – 60 = 35



Contoh:

berikut ini adalah data yang sudah dikelompokkan dari harga saham pilihan pada bulan Juni 2007 di BEJ. Hitunglah Range dari data tersebut.





Penyelesaian:

Range = batas atas kelas tertinggi – batas bawah kelas terendah

= 878 – 160

= 718



Rata-rata Simpangan (Mean Deviation)

Rata-rata simpangan (RS) adalah rata-rata hitung dari nilai absolut simpangan yang dirumuskan:





Varians
Varians merupakan rata-rata hitung dari kuadrat simpangan setiap pengamatan terhadap rata-rata hitungnya. Varians terbagi dua berdasarkan data yang digunakan, apakah data populasi ataukah data sampel.





Simpangan Baku (Standard Deviation)


Simpangan baku merupakan akar kuadrat positif dari varians. Diantara ukuran dispersi atau variasi, simpangan baku adalah yang paling banyak digunakan sebab memiliki sifat-sifat matematis yang sangat penting dan berguna sekali untuk pembahasan teori dan analisis. Simpangan baku digunakan untuk mengukur penyimpangan atau deviasi masing-masing nilai individu dari suatu himpunan data terhadap rata-rata hitungnya. Satuan simpangan baku mengikuti data aslinya. Seperti pada varians, simpangan baku juga dibagi menjadi simpangan baku populasi dan simpangan baku sampel.







B. Pengukuran Dispersi Data Berkelompok



Nilai Jarak (Range)

Untuk data berkelompok, range dapat dihitung dengan dua cara yaitu:



Range = Nilai Tengah Kelas Akhir – Nilai Tengah Kelas Pertama

Atau

Range = Tepi Atas Kelas Akhir – Tepi Bawah Kelas Pertama

Atau

Range = Batas Atas Kelas Akhir – Bawas Atas Kelas Pertama

Atau

Range = Batas Bawah Kelas Akhir – Batas Bawah Kelas Pertama



Kedua cara tersebut akan memberikan hasil yang berbeda. Cara pertama cenderung menghilangkan kasus-kasus ekstrim.



Varians

Untuk data yang berkelompok dan sudah disajikan dalam tabel frekuensi, rumus varians adalah:




Simpangan Baku (Standard Deviation)

Untuk data yang berkelompok dan sudah disajikan dalam tabel frekuensi, rumus simpangan baku adalah:



Koefisien Variasi (Coefficient of Variation)



Simpangan baku yang baru saja kita bahas mempunyai satuan yang sama dengan satuan data aslinya. Hal ini merupakan suatu kelemahan jika kita ingin membandingkan tingkat homogenitas dua kelompok data yang berbeda satuannya. Misal Kelommpok pertama adalah data pengeliaran per bulan, sedangkan kelompok kedua adalah data jumlah anggota rumah tangga. Data pengeluaran diukur dalam ratusan ribu bahkan jutaan, sehingga simpangan bakunya juga berkisar ratusan ribu. Sedangkan, jumlah anggota rumah tangga berkisar dalam satuan atau paling banyak puuhan, sehingga simpangan bakunya juga berkisar seperti itu. Artinya simpangan baku data pengeluarann lebih besar daripada simpangan baku data jumlag anggota rumah tangga. Namun, hal ini belum tentu menunjukkan bahwa data pengeluaran lebih bervariasi (heterogen) daripada data jumlah anggota rumah tangga karena perbedaan tersebut semata-mata dipengaruhi oleh perbedaan satuan data. Untuk keperluan perbandingan dua kelompok nilai yang berbeda satuan, digunakan ukuran Koefisien Variasi (KV), yang bebas dari satuan data asli. Rumusnya adalah:



Suatu kelompok data dikatakan lebih homogen daripada kelompok data lainnya apabila nilai koefisien variasinya lebih kecil. Sebaliknya, suatu kelompok data dikatakan lebih bervariasi (heterogen) daripada kelompok data lainnya apabila nilai koefisien variasinya lebih besar.

UKURAN GEJALA PUSAT TIDAK BERKELOMPOK

0
Ukuran Gejala Pusat Data Tidak Berkelompok

Jenis-Jenis Ukuran Gejala Pusat Data Tidak Berkelompok

1. Rata-Rata Hitung (Mean)
2. Rata-Rata Ukur /Geometri
3. Rata-Rata Harmonis
4. Rata-Rata Terbilang
5. Median
6. Modus
7. Kuartil
8. Desil
9. Persentil



Rata-Rata Ukur /Geometri

Rata-Rata Ukur dari sejumlah N nilai data adalah agar pangkat N darihasil kali masing-masingdari kelompok nilai tersebut


Rata Rata Harmonis





Median
Median adalah suatu ukuran pemusatan yang menempati posisi tengah jika data diurutkan
menurut besarnya, posisi tengah dari seperangkat data sebanyak N yang telah terurut terletak
pada posisi ke N+1



Median Genap

Distribusi Frekuensi

0


1. Tetapkan data terbesar dan data terkecil, kemudian tentukan rangenya.
  
2. Bagilah range ini ke dalam sejumlah interval kelas yang mempunyai ukuransama. Jika tidak mungkin, gunakan interval kelas dengan ukuran berbeda.Biasanya banyak interval kelas yang digunakan antara 5 dan 20, bergantungpada data mentahnya. Diupayakan agar tanda kelas  merupakan data observasi sesungguhnya. Hal ini untuk mengurangi apa  yang disebut dengan groupingerror. Namun batas kelas sebaiknya tidak sama dengan data observasi. Dapat menggunakan rumus: k=1+3,3 log n, dimana k adalah banyaknya kelas dan n adalah jumlah data.

3. Hitung lebar interval kelas, lalu hasilnya dibulatkan. Lebar Interval (d) = Range:Banyak interval kelas

4. Starting point: mulailah dengan bilangan limit bawah untuk kelas interval pertama. Dapat dipilih sebagai data terkecil dari observasi atau bilangan di bawahnya. 

5. Dengan menggunakan limit bawah interval kelas pertama dan lebar interval kelas, tentukan limit bawah interval kelas lainnya. 

6. Susunlah semua limit bawah interval kelas secara vertikal, kemudian tentukan limit atas yang bersesuaian. Kembalilah ke data mentah dan gunakan turus untuk memasukkan data pada interval kelas yang ada.


Contoh :

Diketahui data mentah (belum dikelompokkan) nilai ujian statistik 50 mahasiswa sebagai berikut :
Ditanyakan : Buatlah distribusi frekuensi untuk data tersebut! 

Tahap 1 :


60209081508190908034
1004088289082781004577
70809980308673667688
90707490668780408996
40602455438864464535


Tahap 2 :

 Range = Xmax – Xmin.
 R = 100 - 20  = 80 

Tahap 3 :



Banyaknya kelas dengan rumus STURGES :

k = 1 + 3,3log N

k = 1 + 3,3 log 50

k = 6,6 ~7







Tahap 4 :

Interval Kelas :
I = R / K = 80/7= 11,47 dibulatkan menjadi 12

Tahap 5 :

Tabel Distribusi Frekuensi :

Kelas
Nilai Statistik
 Batas Bawah kelas (BBK)
Batas Atas kelas (BAK)
Tepi Bawah Kelas (TBK) = BBK-0.5
Tepi Atas Kelas (TAK) = BAK+0.5
Titik Tengah = 1/2 (BBK+BAK)
Sistem Tally atau Turus
Frekuensi
1
20-31
20
31
19.5
31.5
25.5
IIII
 4
2
32-43
32
43
31.5
43.5
37.5
IIIII I
 6
3
44-55
44
55
43.5
55.5
49.5
IIIII
 5
4
56-67
56
67
55.5
67.5
61.5
IIIII
 5
5
68-79
68
79
67.5
79.5
73.5
IIIII II
 7
6
80-91
80
91
79.5
91.5
85.5
IIIII IIIII IIIII IIII
 19
7
92-103
92
103
91.5
103.5
97.5
IIII
 4









Tahap 6 :








panjang interval kelas


cara pertama = TAK - TBK = 31.5 - 19.5 = 12

cara kedua = BBK kelas ke-2 dikurangi BBK kelas ke-1 = 32-20 = 12




























Tahap 7 :


























31
Frequency
Cumulative %
31
Frequency
Cumulative %
43
10
20.00%
91
19
38.00%
55
5
30.00%
43
10
58.00%
67
5
40.00%
79
7
72.00%
79
7
54.00%
55
5
82.00%
91
19
92.00%
67
5
92.00%
103
4
100.00%
103
4
100.00%
More
0
100.00%
More
0
100.00%